Untuk memonitoring dan evaluasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), Tim Kementerian bersama Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan (Kalsel) kunjungi Sekolah Dasar Negeri 1.5 Belimbing di Kabupaten Tabalong.
Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Minhajul Ngabidi mengatakan, pada kesempatan ini pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dan beberapa kementerian terkait melihat keterlaksanaan sekolah sehat.
“Hal pertama berkaitan dengan UKS, kemudian tentang sekolah sehat sendiri dan secara spesifik. Sehat sendiri adalah berkaitan dengan pemberantasan sarang nyamuk untuk pencegahan demam berdarah,” kata Mihajul Kamis (24/11/2022).
Selain itu, Ia sangat mengapresiasi SDN 1.5 Belimbing Kabupaten Tabalong yang sudah melaksanakan dan berupaya untuk mewujudkan sekolah sehat, sehingga diharapkan bisa meinspirasi sekolah lain dan daerah lain.
“Kami sangat meapresiasi dan memang kita sedang melihat seperti apa praktik pelaksanaan pembinaan yang dilakukan anak-anak dalam rangka mewujudkan sekolah sehat khususnya untuk juru pemantau cilik bertugas,” ungkapnya.
Lanjut, Ia menuturkan, SDN 1.5 Belimbing ini merupakan sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata tahun 2022 dan bersama dengan itu mendapatkan juara dua lomba sekolah sehat tingkat Provinsi Kalsel dan juara 1 dokter cilik tingkat Provinsi Kalsel.
“Untuk itu juga, kita ingin memperkuat mereka bagaimana bisa menjadi agen perubahan kepada teman sebayanya dan dirumah sebagai agen untuk keluarga serta masyarakat, untuk mengajak pola bersih dan sehat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Kesehatan Jiwa dan Nafsa Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Muhammad Aris mengatakan, kunjungan dari beberapa kementerian terkait dengan G1R1J untuk menurunkan kasus demam berdarah.
“Kita memberdayakan anak sekolah untuk membersihkan jentik, sehingga tidak ada jentik baik di sekolah hingga di rumah,” katanya.
Ia menambahkan, terkait dengan kegiatan inovasi Dinas Kesehatan Tabalong salah satunya ‘Kami Sapu Aja DBD’ yaitu sepuluh menit atasi jentik demam berdarah, dan diperluas dengan menggelar satu kegiatan yaitu lomba kawasan bebas jentik.
“Lomba kawasan bebas jentik ini ke depan akan dikembangkan ke seluruh wilayah di Tabalong, baik dari satu desa maupun kawasan dan hari ini sudah berjalan beberapa tahun sejak 2019 sampai sekarang. Tahun ini dilombakan sebanyak 49 kawasan terbagi atas dua kawasan yaitu perkotaan dan pedesaan dan sudah diputuskan sebagai pemenangnya,” ucapnya.
Ia menuturkan, inovasi ini sangat efektif jika dilihat dari angka-angka demam berdarah.
“Sebagai indikator utama tentang kematian kasus demam berdarah, pada empat tahun terakhir tidak ada kematian. Itu satu bukti bahwa kegiatan kita memberikan dampak positif bagi masyarakat dan akan dikembangkan lagi tahun ke depannya ke puskesmas wilayah dan desa, yang akan mengikuti lomba kawasan jentik,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh