Saat ini, harga kebutuhan rumah tangga termasuk gas LPG semakin mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga membuat sebagian masyarakat menengah atas turut memanfaatkan LPG subsidi 3kg dari pemerintah yang hanya berkisar Rp23 ribu. Sehingga defisit anggaran hampir Rp70 triliun yang dikeluarkan pemerintah setiap tahunnya untuk subsidi LPG terasa tidak tepat sasaran.
Alih-alih menikmati subsidi pemerintah, Kepala ESDM Kalsel, Isharwanto melalui Kepala Bidang Energi, Sutikno meminta masyarakat menengah ke atas sadar untuk beralih ke kompor induksi agar memangkas biaya kebutuhan.
“Penggunaan kompor listrik lebih efisien dan jauh lebih murah dibanding LPG non subsidi 12kg yang hampir mencapai Rp300 ribu,” ucapnya, Banjarbaru, Kamis (17/11/2022).
Lanjut, dengan memakai kompor induksi bertenaga 1.000 watt saja, masyarakat hanya akan mengeluarkan biaya kurang lebih Rp145 ribu per bulannya,
“Karena jauh lebih murah dibanding LPG non subsidi 12kg,” katanya.
Tidak hanya bagi masyarakat menengah ke atas, penggunaan kompor induksi dinilainya juga akan menghemat pengeluaran bahan bakar rumah tangga masyarakat miskin.
Dengan memakai kompor induksi bertenaga 600 watt, pengeluaran rumah tangga untuk memasak dinilainya hanya kurang lebih sebesar Rp81 ribu per bulannya.
“Biaya tersebut lebih sedikit dibanding keperluan LPG 3kg rumah tangga yang rata-rata 3 tabung setiap bulannya,” tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau supaya masyarakat dapat beralih ke kompor induksi.
“Kompor induksi jelas lebih hemat untuk masyarakat. Tetapi kalau ingin menggunakan kompor 600watt setidaknya listrik dirumah sudah berkapasitas 900watt,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.