Dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo dalam upaya Pengendalian Inflasi di Kalimantan Selatan (Kalsel), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel menggelar Apel Gerakan Pengendalian Inflasi di Kalsel pada Senin (24/10) lalu.
Pada apel tersebut, gubernur meminta kepada seluruh jajaran pemerintah provinsi, kabupaten/kota maupun pelaku usaha untuk bersinergi dan kolaborasi dalam menjaga ketersediaan bahan pokok dan barang lainnya serta menjaga stabilitas harga agar tidak memberatkan masyarakat dalam upaya menjaga daya beli terhadap kebutuhan sehari-hari.
Seiring dengan hal itu, Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalsel menggelar pasar murah yang berlokasi di sekitaran Pasar Kemakmuran Kabupaten Kotabaru sebagai daerah sampel pencatatan inflasi di Kalsel, Selasa (25/10/2022).
Kepala Disdag Provinsi Kalsel, Birhasani menjelaskan, upaya jangka pendek pengendalian inflasi yang paling penting adalah menjaga stabilitas dan kelancaran pasokan barang, khususnya bahan pokok.
“Alhamdulillah kondisi ketersediaan bahan pokok sekarang aman, karenanya masyarakat tidak perlu khawatir, meski ada diantaranya mengalami kenaikan harga yang tidak bisa dihindarkan akibat naiknya biaya ekspedisi,” ucap Birhasani.
Birhasani menyebut, penting mengingat sebagian barang kebutuhan pokok masyarakat Kalsel masih tergantung pasokan dari luar Kalsel, seperti gula, bawang, minyak goreng, kedelai, cabai, telur ayam ras, dan tepung terigu. Oleh karenanya pihaknya akan terus melaksanakan pasar murah.
“Program jangka pendeknya yaitu melaksanakan pasar murah. Sesuai dengan arahan dari Gubernur Kalsel, pasar murah kami lakukan ke seluruh kabupaten/kota se-Kalsel bekerjasama dengan TPID Kalsel, Pemda kabupaten/kota dan pelaku usaha, tentunya barang yang dijual di pasar murah ini harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar setempat,” ucap Birhasani. MC Kalsel/scw