Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan belum menemukan pasien yang didiagnosa penyakit cacar monyet khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Izaak Zoelkarnain Akbar menjelaskan, walaupun sampai sekarang belum ditemukan, akan tetapi pihaknya terus melakukan antisipasi dini.
“Kami selalu berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam pencegahan penularan penyakit cacar monyet dan selalu terapkan prokes,” ucapnya, Banjarmasin, Senin (5/9/2022).
Selain itu, Izaak juga memberitahukan apabila ada masyarakat yang mengalami gejala cacar monyet segera melaporkan ke faskes terdekat, supaya dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Menurut WHO ciri – ciri cacar monyet terbagi menjadi dua periode yaitu periode invasi dengan gejala demam, nyeri otot, sakit punggung dan merasa lemas yang cukup parah dan pada periode erupsi kulit memiliki gejala muncul ruam pada wajah, tangan dan kaki. Setelah itu, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu, penyakit cacar monyet merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus cacar monyet yang endemis di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung dua hingga empat minggu, namun bisa berkembang menjadi berat hingga kematian, yaitu tingkat kematian dari tiga hingga enam persen.
Maka dari itu, Izaak berpesan kepada masyarat agar tetap terus menerapkan prokes dan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.
“Tidak mengonsumsi hewan liar yang tidak dimasak dengan baik atau tidak matang. Menghindari kontak secara langsung dengan peralatan ataupun kandang hewan yang dicurigai sakit, Mencuci tangan dengan rutin, terutama sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat luka, dan sebelum menyentuh wajah,” harapnya. MC Kalsel/usu.