Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas deteksi, pencegahan, respon dan pencatatan laboratorium surveilans di Kalsel.
“Jadi kita hari ini menggelar pertemuan pemetaan dan validasi data laboratorium surveilans tingkat Kalsel, guna meningkatkan layanan pemeriksaan diagnosa suatu penyakit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin saat membuka kegiatan di Aula Kantor Dinkes Kalsel, Banjarmasin, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, pertemuan ini dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi dan kapasitas deteksi, pencegahan, respon dan pencatatan laboratorium surveilans untuk dikaji dan dianalisa. sehingga didapatkan pemetaan laboratorium surveilans menurut jenjangnya di Kalsel.
Di masa pandemi COVID-19 berdampak pada sistem kesehatan global dan nasional yang telah mengantarkan Indonesia pada pilihan menuju jalan perubahan.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan. Dimana salah satu pilar utama yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, serta peningkatan kapasitas kesiapsiagaan sistem kesehatan melalui peningkatan surveilans berbasis laboratorium (kecepatan deteksi diagnosis melalui pemeriksaan sampel laboratorium pada masyarakat).
“Semuanya ditujukan untuk peningkatan surveilans kesehatan berbasis laboratorium, sehingga penegakan diagnosis penyakit dapat diketahui secara dini. Sehingga pencegahan dan pengendaliannya dapat segera ditindak lanjuti sesuai dengan etiologi penyakitnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kalsel, Syahriani Noor menambahkan tujuan kegiatan untuk mengetahui kompetensi dan kapasitas deteksi, pencegahan, respon dan pencatatan laporan laboratorium surveilans untuk dikaji dan dianalisa.
“Jadi didapatkan pemetaan laboratorium surveilans menurut jenjangnya, untuk ditindaklanjuti dengan melakukan pengembangan dan peningkatan kompetensi, serta kapasitas laboratorium surveilans baik dari segi manajemen maupun fungsinya,” terangnya.
Kegiatan ini dihadiri dari petugas puskesmas labkesmas, Labkesda Provinsi dan BLK, BTKLPP dan BBLK, Balai Besar pengendalian penyakit vektor dan reservoir penyakit, laboratorium rujukan nasional PD31, Dinas Kesehatan Kalsel dan Dinas Kabupaten/Kota. MC Kalsel/tgh