Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Peningkatan Kapasitas Petugas melalui Pelatihan Berbasis Pendekatan Human Centered Design (HCD) tingkat kabupaten/kota se-Kalsel 2022.
Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin mengatakan, HCD merupakan pendekatan yang berpusat pada manusia, dimulai dengan menggali informasi dari kelompok sasaran dan capaian program imunisasi, contohnya dari calon atau pengguna pelayanan imunisasi rutin, sehingga pendekatan HCD dapat membantu mengetahui kebutuhan dan mampu menciptakan solusi tepat kebutuhan kelompok sasaran.
“Berdasarkan data cakupan imunisasi dasar lengkap di Kalsel pada 2020 sebesar 75,4 persen dan pada 2021 menjadi 80,2 persen, terjadi kenaikan cakupan jika dibandingkan dengan data 2020,” kata Kepala Dinkes Kalsel, Diauddin, Banjarmasin, Selasa (5/7/2022).
Diauddin mengatakan, data tersebut masih belum mencapai target nasional, yaitu 93,6 persen.
“Diperkirakan masih ada anak yang belum lengkap imunisasinya pada 2020 dan 2021 sebanyak 33.024 anak di Kalsel, sehingga dapat meningkatkan risiko potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I),” ujar Diauddin.
Pada 2020 dan 2021 di Kalsel, menurut Diauddin, terdapat beberapa tantangan imunisasi yang berkaitan dengan pembatasan mobilisasi, keraguan dan ketakutan untuk membawa anak-anak ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga diperlukan peran lintas program dan lintas sektor untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pihak bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap PD3I dan mencegah KLB.
Melalui hal tersebut, UNICEF berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan telah meluncurkan inisiatif inovatif dalam menggunakan prinsip HCD untuk mendukung peningkatan pelayanan imunisasi melalui pengembangan komunikasi interpersonal.
“Melalui peningkatan kapasitas ini, marilah kita menyatukan persepsi dalam suatu pendekatan HCD untuk menyinergikan pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan capaian imunisasi yang akan memudahkan dan menentukan pelaksanaan, pembinaan serta pengembangan ke depan secara tepat sesuai kondisi dan situasi masing-masing daerah,” kata Diauddin.
Oleh karena itu, penerapan HCD harus dilakukan dengan komitmen yang kuat, agar ada intervensi yang dapat merubah perilaku masyarakat. MC Kalsel/scw