Guna mengukur kompetensi dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan daerah, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) melakukan sertifikasi untuk pustakawan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, kegiatan ini diikuti 60 peserta terdiri dari pustakawan Dispersip kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan sekolah menengah.
Kepala Bidang Pelayanan dan Kerja Sama Perpustakaan Dispersip Kalsel, Wildan Akhyar mengatakan, sertifikasi ini dinilai sebagai salah satu upaya menunjang peningkatan literasi masyarakat.
“Alhamdulillah kita termasuk dalam delapan provinsi yang dipilih tahun ini, kegiatan ini untuk menunjang peningkatan layanan dan literasi, disambut antusias oleh para peserta,” kata Wildan, Banjarmasin, Selasa (21/6/2022).
Sementara itu, Asesor Sertifikasi Pustakawan Perpusnas RI, Titik Kismiyati mengatakan, sampai saat ini jumlah pustakawan di Indonesia yang telah tersertifikasi sebanyak 2.570 orang atau sekitar 30 persen dari jumlah pustakawan, dan pihaknya pun berkomitmen untuk terus meningkatkan pustakawan tersertifikasi.
“Pada sertifikasi ini, peserta juga diklasifikasi sesuai keahlian masing-masing dengan tugas dan bidangnya. Hari ini dari semua peserta ada sembilan klaster yang diambil dari 16 yang ada, diantaranya pengembangan koleksi, pengatalogan diskriftif, layanan, literasi informasi, promosi perpustakaan dan layanan anak,” kata Titik.
Selain itu, pihaknya juga terus mengupayakan penambahan pustakawan, minimal satu perpustakaan terdapat satu pustakawan.
“Kita punya perpustakaan 164.610. Jadi, kalau satu saja di setiap perpustakaan, maka harus segitu, namun kita masih cukup jauh untuk jumlah itu,” ucap Titik. MC Kalsel/Jml