Serangan hama tungro yang melanda tanaman padi di Kalsel beberapa pekan terakhir bisa dikendalikan melalui Isolasi serta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan pengendalian hama ini terus dilakukan dengan bekerja sama Dinas pertanian setempat dan para petani.
“Kami terus melakukan penyemprotan obat-obatan untuk membunuh hama tungro yang menyebar pada lahan tanaman padi,” ucapnya, Banjarbaru, Jumat (17/6/2022).
Lanjut ia menjelaskan, saat ini wilayah yang terkena tinggal 20 persen saja, dan syukurnya untuk wilayah kurau yang pertama kali diserang saat ini sudah kembali hijau.
Serangan hama tungro ini selain diakibatkan oleh perubahan iklim, juga diakibatkan oleh petani yang kurang merawat lahan.
“Saat panen tidak langsung dibersihkan lahannya, lalu datang air yang menggenang. Varietas yang ditanam itu saja, seperti siam unus, ini cepat terkena serangan,” ungkapnya.
Syamsir menegaskan, serangan hama tungro ini tidak mempengaruhi produksi padi Kalsel pada tahun ini. Di 2021 Kalsel mampu produksi 1,04 juta ton gabah kering giling dari seluas 255 ribu hektare.
“Untuk lahan yang masih terkena kami telah menyediakan obat-obatan untuk menanggulanginya,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.