Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang masih menjadi isu utama pembangunan, baik pada tingkat nasional pada umumnya maupun di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada khususnya. Penanganan masalah ini menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui program Pemberdayaan Fakir Miskin pada Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel.
Kepala Dinsos Kalsel, Siti Nuriyani, menyebutkan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin, maka perlu diberikan bantuan sosial kepada fakir miskin melalui kegiatan Usaha Ekonomi Produktif Perorangan (UEP-P) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
“Penanganan fakir miskin atau penanggulangan kemiskinan dilaksanakan secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan baik oleh masyarakat pusat, pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Nuriyani, Banjar, Selasa (24/5/2022).
Kemiskinan dalam konteks Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah kemiskinan yang masuk dan terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. Data tersebut, dikatakan Nuriyani, menunjukkan bahwa di provinsi Kalsel masih cukup banyak orang miskin, hal ini merupakan masalah sosial yang harus mendapatkan prioritas utama untuk ditanggulangi secara sinergisitas oleh semua pihak.
“Ini juga menjadi tugas kita agar angka kemiskinan ini dapat berkurang dengan jalan memberikan stimulan bantuan-bantuan sosial seperti bantuan usaha ekonomi produktif perorangan dan kelompok usaha bersama,” kata Nuriyani.
Lokasi penerima program pemberdayaan fakir miskin untuk tahun 2022 ini di terdapat pada 13 kabupaten/kota, dimana masing-masing kabupaten/kota menerima 1 KUBE dan 3 UEP-P.
Senada, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kalsel, Gusnanda menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan tahapan ketiga terkait pemberian bantuan sosial usaha ekonomi produktif perorangan (UEP-P) dan kelompok usaha bersama (KUBE).
“Bantuan stimulan yang kita beri kepada kelompok maupun perorangan terkait dengan jenis usaha yang sudah mereka pilih. Bantuan yang kita berikan kepada usaha yang sudah jalan,” kata Gusnanda.
Gusnanda pun berharap, kegiatan ini dapat memberikan masukan berarti bagi mereka dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan setelah kembali ke daerah asal bisa mengembangkan berbagai bantuan yang akan disalurkan serta bisa mengembangkan usaha yang dimiliki. MC Kalsel/Rns