Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah menyampaikan laporan pada High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Selatan, menjelang hari raya idulfitri tahun 1443 hijriah di Kantor Gubernur di Banjarmasin.
Raudatul melaporkan beberapa hal berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan terkait kondisi infalsi Kalimantan Selatan.
“Pada bulan Maret Tahun 2022 ini, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,93 persen (month to month), sedangkan secara tahunan tercatat sebesar 3,65 persen (year on year) pada Februari 2022, pencapaian tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi sebesar 3 ± 1 persen,” kata Raudatul Jannah, Senin (25/4/2022).
Sehingga pada Tahun 2022 ini, tantangan yang dihadapi Kalimantan Selatan dalam pengendalian inflasi disebutkan tidak akan mudah, hal ini dikarenakan kenaikan harga komoditas pangan dan energi global menjadi sumber tekanan cost-push inflation melalui transmisi kenaikan harga BBM, gandum hingga kedelai.
“Tekanan tersebut juga semakin meningkat seiring dengan pola inflasi musiman yang berasal dari peningkatan permintaan menjelang idulfitri,” lanjutnya.
TPID Kalsel akan melakukan antisipasi, sebab kondisi itu disebutkan menjadi perhatian serius sehingga mempersiapkan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas inflasi.
Adapun rangkaian kegiatan TPID Kalimantan Selatan di antaranya melakukan Pasar murah menjelang hari raya Idulfitri.
“Dalam upaya menjaga ketersediaan barang, TPID Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Bank Indonesia, instansi teknis dan seluruh stakeholder terkait, telah menyelenggarakan kegiatan pasar murah menjelang hari raya idulfitri 1443 hijriyah,” tambah Raudatul Jannah.
Hal ini bertujuan untuk menyediakan bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh para pelaku usaha, UMKM, serta pihak lain yang turut berpartisipasi, termasuk Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Selatan. MC Kalsel/Fuz