Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada triwulan pertama tahun 2022 sebesar Rp1.4 miliar.
“Jadi realisasi PAD dari bulan Januari hingga April tahun 2022 untuk triwulan pertama baru 17 persen atau sebesar Rp1.4 miliar. Sedangkan target PAD sendiri sebesar Rp8.5 miliar. Kami optimis akan mencapai target tersebut,” Kata Kepala Labkes Kalsel, Riko Ijami, Banjarmasin, Kamis (21/4/2022).
Riko mengatakan pelayanan pemeriksaan yang paling banyak menghasilkan pendapatan diluar tes swab PCR yaitu layanan pemeriksaan kimia lingkungan.
Sedangkan pemeriksaan swab PCR maupun Antigen sekarang mengalami penurunan dari segi jumlahnya, dan tarifnya juga rendah.
“Kalau dulu secara kuantitas banyak jumlah pasien, tapi secara kualitas tarif masih mahal itu yang menyebabkan pemasukan PAD cukup tinggi,” ujarnya.
Walaupun pemeriksaan PCR dan antigen menurun, kata Riko pihak perusahaan masih membutuhkan pelayanan tes antigen seperti rekrutmen pekerja perusahaan perkebunan kelapa sawit. Karena banyak dari luar sehingga sebelum masuk bekerja diwajibkan PCR atau Antigen.
“Jadi masih ada beberapa perusahaan yang melakukan MoU dengan kita untuk melaksanakan kegiatan PCR kepada karyawannya,” ungkapnya.
Lanjut Riko mengatakan, di Labkes tidak hanya layanan tes antigen dan PCR namun memiliki dua layanan unggulan yaitu layanan laboratorium medik meliputi pelayanan pemeriksaan kolesterol, gula darah, urin, SGOT, SGPT, dan Calsium, ini masuk di parameter kimia klinik.
Sedangkan layanan laboratorium lingkungan meliputi pengawasan kualitas air, pengamanan penggunaan zat berbahaya dalam makanan dan minuman.
“Jadi di Labkes Kalsel memiliki lima sub bidang pelayanan yaitu kimia klinik, Hematologi, Imunologi-Serologi, Parasitologi dan Bakteorologi,” kata Riko. MC Kalsel/tgh