Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya menekan terjadinya anemia pada remaja putri dan ibu hamil.
Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Sukamto pada acara Workshop peningkatan gizi masyarakat (Pengelola Gizi, Lintas Program dan Lintas Sektor) Tingkat Provinsi Kalsel Tahun 2022 di Banjarmasin, Kamis (24/3/2022).
“Jadi kegiatan hari ini, kita undang para kepala sekolah, Guru UKS SMP/Madrasah, Dinas Kesehatan Kab/Kota yang telah melaksanakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja puteri,” ujarnya.
Untuk itu, dengan program pemberian TTD dapat membantu menekan terjadinya stunting dan workshop ini sangat penting sekali dalam upaya melakukan komunikasi antar lintas sektor dalam menangani anemia.
Menurutnya, pemberian TTD sangat diperlukan untuk meminimalisir penyakit anemia, karena anemia merupakan salah satu penyebab lahirnya bayi stunting. Pemberian makanan tambahan ibu hamil juga penting agar bayi yang lahir memiliki berat dan panjang badan yang cukup.
“Jadi kita telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel untuk memberikan TTD secara rutin kepada remaja putri baik tingkat SLTP maupun SLTA,” tuturnya.
Berdasarkan data, hasil pemeriksaan di Kalsel Tahun 2018 menunjukkan bahwa remaja putri mengalami anemia sebesar 52,98%, dan setelah dilakukan intervensi dengan TTd mengalami penurunan menjadi 32,44%.
Sedangkan pada tahun 2019 anemia remaja putri mencapai 42,45% dan setelah dilakukan intervensi dengan TTD mengalami penurunan menjadi 27,03%. Selain remaja putri, ibu hamil juga berisiko anemia. Anemia ibu hamil di Kalsel pada tahun 2021 sebesar 19,60%.
“Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablel Zat Besi (Fe) selama periode kehamilan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kalsel, Nurul Ahdani menambahkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan status gizi ibu hamil.
“Sedangkan tujuan khususnya menurunkan prevalensi anemia gizi remaja putri di Kalsel serta meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam pencegahan dan penanggulangan anemia gizi kepada remaja putri dan ibu hamil,” kata Nurul.
Untuk diketahui, kegiatan digelar selama dua hari dengan jumlah peserta 26 orang dari Dinkes Kabupaten/Kota. MC Kalsel/tgh