Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga gula dengan mengimpor bahan baku raw sugar dari beberapa negara, antara lain India dan Australia.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Birhasani, berharap upaya ini dapat mengamankan ketersediaan gula pasir jelang bulan Ramadan.
“Saat ini bahan baku impor sudah dalam proses pengiriman, mungkin sebagian bahan baku sudah sampai di Indonesia sehingga dapat diproduksi lagi. Diperkirakan satu bulan ke depan harga gula akan kembali normal, sembari berharap menghadapi Ramadan ketersediaan gula di Kalsel aman,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Senin (7/2/2022).
Birhasani menyebutkan, saat ini distributor memiliki persediaan gula pasir lebih dari 2.200 ton dan suplai masih terus berjalan. Namun demikian, Birhasani mengatakan tebu dalam negeri belum memasuki masa panen, sehingga mengharuskan pemerintah untuk melakukan impor raw sugar.
“Hal ini untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat Indonesia, termasuk Kalsel. Harga di tiga pasar di Banjarmasin masih berada Rp14 ribu per kilogram. Masyarakat agar tidak terlalu panik sehingga melakukan panic buying yang berlebihan, pemerintah selalu berusaha menjamin ketersediaan gula di daerah,” kata Birhasani. MC Kalsel/scw