Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan evaluasi upaya peningkatan asupan gizi seimbang dalam rangka percepatan penanggulangan TBC pada Balita di Provinsi Kalsel Tahun 2021 di Hotel Berbintang Banjarmasin.
Mewakili Kadinkes Kalsel, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Nurul Ahdani mengatakan kejadian tuberkulosis pada anak di bawah usia 15 tahun diperkirakan sekitar 8,2% atau sekitar 70.000 kasus per tahun (WHO) 2019.
“Jadi Indonesia berkomitmen mempercepat penanggulangan TBC dengan harapan akan mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030,” kata Nurul, Senin (27/12/2021).
Saat ini Indonesia setiap tahunnya terdapat 98 ribu kematian karena TBC dan kasus TBC meningkat sejak tahun 2017. Pada tahun 2020 dilaporkan 35 pasien TBC meninggal karena COVID-19 dan ada 98 pasien COVID-19 komorbid TBC. Tahun 2024 ditargetkan insidensi TBC menurun menjadi 190 per 100.000 penduduk dan kematian akibat TBC menurun menjadi 27 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu upaya bersama untuk bisa menurunkan stunting dan penanggulangan TBC pada balita serta memaksimalkan pelacakan kasus, sehingga cepat diintervensi melalui posyandu keluarga.
“Jadi perlu kerja sama dan dukungan dari Stakeholder, baik lintas program maupun lintas sektor agar sesuai dengan perannya masing-masing sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kalsel,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia penyelenggara Yuliani mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pelaksana program gizi dalam mempersiapkan dan melaksanakan program pemberian makanan berbasis pangan lokal yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
“Selanjutnya, pemberian paket bahan pangan lokal kepada keluarga sebagai dukungan peningkatan daya tahan tubuh terhadap penularan TBC,” terangnya. MC Kalsel/tgh