Perkembangan perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) selama bulan November 2021 terus membaik. Penurunan kasus COVID-19 yang cukup signifikan dan peran aktif masyarakat melakukan vaksinasi harus terus dijaga untuk mendukung keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kalsel, Sulaimansyah, mengatakan APBN di Kalsel menjadi instrumen counter cyclical, pemerintah terus bekerja keras mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi.
“Membaiknya kondisi perekonomian terasa semakin nyata dengan melihat pengaruhnya kepada peningkatan angka penerimaan negara, terutama yang ditopang dari penerimaan pajak dan bea cukai. Realisasi pendapatan negara di Kalsel hingga akhir November 2021 mencapai Rp9.991,77 miliar atau 101,05 persen terhadap target,” kata Sulaimansyah, pada kegiatan Assets and Liabilities Committee (ALCo) Regional Kalimantan Selatan secara virtual, Rabu (22/12/2021).
Realisasi tersebut menurut Sulaimansyah tumbuh 34,68 persen jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Sementara, dari sisi belanja negara di Kalsel terjadi penurunan 3,59 persen dengan realisasi Rp23.526,73 miliar.
“Capaian pendapatan negara mencatatkan tren positif, sejalan dengan mulai menggeliatnya aktivitas perekonomian dan menurunnya jumlah kasus COVID-19 di Kalimantan Selatan,” kata Sulaimansyah.
Sulaimansyah menyebutkan, realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir November 2021 telah mencapai Rp8.931,61 miliar atau 99,63 persen dari target APBN 2021 sebesar Rp8.965,19 miliar. Dibanding tahun lalu, realisasi tersebut tumbuh sebesar 37,12 persen.
“Sedangkan, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp899,53 miliar hingga akhir November 2021 atau sebesar 2.541,76 persen dari target yang ditetapkan. Dari sisi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), Kalsel telah merealisasikan sebesar Rp1.060,16 miliar atau 122,61 persen dari target,” ucap Sulaimansyah.
Untuk penyaluran Transfer Daerah dan Dana Desa (TKDD), Kalsel telah merealisasikan sebesar Rp15.776 triliun atau 93,77 persen dari pagu. Dibandingkan realisasi tahun lalu, terjadi penurunan sebesar 12,30 persen yang disebabkan belum terpenuhinya dokumen persyaratan oleh Pemerintah Daerah.
“Untuk penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) sampai dengan bulan November 2021 masing-masing telah mencapai Rp3.473,26 miliar (97,23 persen) dan Rp7,31 triliun (97,59 persen). Sementara itu, untuk penyaluran DAK Fisik dan non Fisik sampai dengan akhir bulan November 2021 masing-masing mencapai Rp0,98 trilyun (67,47 persen dari pagu) dan Rp2,18 triliun (93,03 persen dari pagu). Sedangkan penyaluran Dana Desa wilayah Kalimantan Selatan telah mencapai Rp1,39 triliun atau sebesar 91,05 persen dari pagu,” kata Sulaimansyah. MC Kalsel/Rns