Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan temu bisnis dan misi dagang dengan Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan potensi transaksi senilai Rp299,5 miliar.
Pada bulan Oktober lalu, Disdag Kalsel juga melaksanakan misi dagang dengan Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini menunjukan Kalsel memiliki posisi strategis dalam aktivitas perdagangan di Kalimantan.
“Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan kuantitas produk, baik hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan maupun usaha industri, agar pemanfaatan akses pasar ini berkelanjutan,” ujar Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, melalui pesan singkat, Senin (7/12/2021).
Berdasarkan analisa potensi perdagangan antara Kalsel dan Kalteng, Birhasani mengatakan kedua provinsi sepakat menjadikan Palangkaraya sebagai tempat bertemunya pedagang dan pelaku usaha.
“Ada beberapa komoditi dan produk Kalteng yang menjadi keperluan pengusaha asal Kalsel, yaitu damar, teh bajakah, abon ikan, dan lain-lain,” kata Birhasani.
Sementara, produk Kalsel yang menjadi kebutuhan di Kalteng antara lain cabai beserta produk turunannya, produk sarigading, serta telur dan ayam ras. Selain itu juga ada sejumlah komoditi perdagangan yang distributornya berasal dari Kalsel, seperti bawang merah, gula pasir, minyak goreng, dan lain-lain.
Birhasani mengatakan, temu dagang relevan dengan visi Pemerintah Provinsi Kalsel, yaitu Kalimantan Selatan Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.
“Sinergitas dan kolaborasi antar SKPD dari hulu hingga ke hilir sangat dibutuhkan untuk menjalankan perannya sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” ucap Birhasani. MC Kalsel/scw