Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalimantan Selatan (Kalsel) memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2022 untuk penurunan stunting melalui program nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
“Jadi, terlebih dahulu kita menunggu peraturan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terhadap penanganan stunting dan untuk alokasi dana desa di tahun depan mendapatkan kucuran sebesar Rp1,4 triliun dengan total 1.864 desa,” ucap Kepala Dinas PMD Kalsel, Zulkifli, di Banjarbaru, Senin (6/12/202).
Selain dialokasikan untuk penurunan stunting, Zulkifli meminta pihak desa tetap menganggarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa.
“Tetap, kita tunggu penetapan pemerintah pusat agar BLT dana desa bisa disalurkan kembali Rp300 ribu per bulan selama satu tahun,” ujar Zulkifli.
Zulkifli pun mengimbau agar desa tidak bergantung 100 persen pada dana desa, melainkan mengupayakan pendapatan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Maka dari itu, desa itu bisa menjadi desa maju dan mandiri, kita mengetahui BUMDes itu dapat menyumbang terhadap peningkatan perekonomian desa dan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Zulkifli. MC Kalsel/Ar