Sebagai salah satu upaya mewujudkan generasi unggul di Banua, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kesekian kalinya menggandeng salah seorang maestro dan pendongeng nasional yang sudah go internasional yaitu Kak Bimo, asal Yogyakarta.
Kak Bimo direncanakan akan memberikan pelatihan dan peneguhan mental pembelajar bagi para guru dan anak-anak pada Coaching Storytelling dan November Ceria Palnam Berdongeng pada tanggal 16 dan 17 November mendatang.
“Di berbagai negara maju yang serius memperhatikan pembentukan karakter positif pada generasi belia bangsa mereka, selalu menjadikan kegiatan storytelling sebagai budaya yang dikonservasi serta dikembangkan lebih luas. Hal ini didasarkan pada teori dari Dr David mc Lelland yang mengemukakan bahwa nasib suatu bangsa dapat diperkirakan dua puluh tahun ke depan berdasarkan cerita yang berkembang saat ini,” kata Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie, Banjarmasin, Sabtu (13/11/2021).
Selain memiliki banyak manfaat, Nurlinai menjelaskan storytelling juga mampu menjadi media yang mempengaruhi secara kuat dan dramatis, terhadap kecintaan dan kemampuan anak pada dunia literasi.
Oleh karena itu, pada saat coaching nanti, kak Bimo akan membagikan teknik skenario penceritaan berbasis kretivitas dalam storytelling, para peserta akan dibimbing untuk mampu menyusun skenario penceritaan yang apik dan menggugah jiwa pendengar.
“Ada beberapa template yang akan dilatihkan oleh Kak Bimo nanti agar setiap pengetahuan dan nilai dalam cerita dapat merasuk ke batin anak-anak,” tutur Nurliani.
Sedangkan pada acara Palnam Berdongeng, lanjut Nurliani, Kak Bimo akan mengajak anak-anak kota Banjarmasin dan sekitarnya untuk berenang dalam lautan imajinasi dengan puluhan ragam suara khas yang dimiliki sang pendongeng kreatif dan humoris tersebut.
“Pada Palnam Berdongeng Kak Bimo akan mengajak anak-anak berenang dalam lautan imajinasi, kemudian menemukan mutiara ilmu pengetahuan dari dalam dongeng-dongeng yang dituturkannya, dengan puluhan ragam suara yang khas dari sang pendongeng yang kreatif dan humoris ini,” kata Nurliani.
Dispersip Kalsel akan mengundang sejumlah perwakilan organisasi seperti TP PKK Provinsi Kalsel, DWP Provinsi Kalsel, Gatriwara, IGTKI, guru-guru PAUD dan SD, para orang tua, dan komunitas Pendongeng Banua.
“Sebenarnya banyak sekali peserta yang mendaftar pada dua kegiatan yang akan kami laksanakan ini, namun untuk menjaga penerapan protokol kesehatan, jumlah pesertapun kami batasi,” kata Nurliani.
Diketahui, selain dua acara di atas, pada tanggal 15-16 November nanti Dispersip Kalsel juga akan memberikan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) kepada sejumlah guru, dosen, penulis, penerbit, sastrawan dan wartawan di Kalimantan Selatan. MC Kalsel/Jml