Beberapa waktu lalu, BMKG memperingatkan kemungkinan hujan sedang hingga lebat di 13 Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tanggal 3 hingga 9 November mendatang, dan telah mengeluarkan status waspada La Nina yang bisa memicu banjir dan longsor.
Berkaca pada kejadian di awal tahun 2021 lalu, Pemerintah Provinsi Kalsel saat ini tengah menyiagakan logistik, peralatan, dan personel yang siap diturunkan.
“Kita sudah menyiapkan untuk kondisi yang akan datang dengan adanya perkiraan badai La Nina ini. Dengan adanya kejadian banjir di Batu Malang, semoga tidak terjadi di Kalsel. Apabila terjadi, kita siap untuk semuanya,” kata Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani, Banjarbaru, Jumat (5/11/2021).
Nuriyani mengatakan, logistik di gudang penyimpanan cukup untuk bekal menghadapi bencana kedaruratan yang diperkirakan terjadi pada bulan November 2021 sampai Februari 2022.
“Personel dari Tagana Provinsi sendiri berjumlah 33 anggota ditambah dengan Tagana Kabupaten/Kota, total berjumlah 1300an personel siap digerakkan apabila terjadi bencana ini,” ucap Nuriyani.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinas Sosial Kalsel, Achmadi, menyebutkan empat titik diprediksi akan diguyur hujan dengan instensitas tinggi disertai angin yang sangat kencang.
“Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Bumbu, Barito Kuala yang mengalami intensitas hujan tinggi, tetapi tidak semoga tidak separah awal tahun lalu dimana 11 kabupaten/kota secara bersamaan hujan deras,” kata Achmadi.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak panik saat harus berhadapan dengan bencana.
“Yang lebih penting tidak menggunakan listrik apabila air sudah mulai meninggi, karena pada awal tahun lalu sebanyak 26 orang menjadi korban korsleting listrik,” ucap Achmadi. MC Kalsel/Rns