Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Biro Organisasi melakukan rapat koordinasi bersama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Kepala Biro Organisasi, Gusti Rahmat mengapresiasi RSJ Sambang Lihum untuk melakukan repliksi inovasi guna memberikan pelayanan lanjutan kepada pasien yang telah pulih.
Tahapan pelaksanaan replikasi inovasi tersebut nantinya akan mengadaptasi pelayanan publik yang dimiliki oleh RSJ Klaten Jawa Tengah dengan nama pelayanan Si Terpa Daya Jiwa.
Layanan dimaksud nantinya tidak hanya mengobati Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan memberikan rehabilitasi dan fasilitas psikososial, namun juga memberikan pelatihan keterampilan bagi pasien, pendampingan, dan menyalurkan hasil produksinya agar mempunyai nilai ekonomi untuk kemandirian pasien.
“Hal ini akan kita lakukan untuk tindak lanjut pelayanan terhadap pasien ODGJ yang telah dibina oleh RSJ Sambang Lihum,” ujar Rahmat, Kabupaten Banjar, Jumat (29/10/2021).
Nantinya dengan layanan Si Terpa Daya Jiwa, pasien ODGJ ini tetap dibina sampai ke masyarakat, sampai bisa hidup bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
“Jadi pelayanan publik ini masih diperlukan monitoring, baik dari RSJ Sambang Lihum maupun Puskesmas terdekat di mana pasien ODGJ tersebut berada,” tambah Rahmat.
Pada dasarnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan turut memperhatikan layanan penanganan pasien ODGJ.
“Sehingga pasien tersebut dapat kembali ke rumah dan lingkungannya dapat lebih bagus dari sebelumnya,” harap Rahmat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSJ Sambang Lihum, Berkatullah menyebutkan bahwa rapat koordinasi ini sebagai tindak lanjut dari rapat sebelumnya bersama Biro Organisasi Kalimantan Selatan dan Kemanpan RB RI.
Disebutkan pula bahwa adaptasi Layanan Publik Si Terpa Daya Jiwa dari Jawa Tengah ini merupakan Top 40 Inovasi pelayanan publik dari KemenPAN RB.
“Rapat hari ini adalah tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Kalimantan Selatan untuk mereplikasi salah satu inovasi yang terbaik yang ada di Indonesia untuk dapat diterapkan di RSJ Sambang Lihum ini,” ujar Berkatullah.
Pihak RSJ Sambang Lihum antusias dalam penerapan layanan publik yang akan diadaptasi dari Jawa Tengah tersebut dengan menggabungkan inovasi yang sudah dilaksanakan di RSJ Sambang Lihum.
Layanan ini nantinya akan memberdayakan ODGJ yang ada di RSJ Sambang Lihum, sehingga tetap dalam pembinaan.
“Kami antusias sekali untuk mereplikasi inovasi ini karena ini adalah bagian dari pelayanan kami kepada masyarakat sehingga Pasien ODGJ bisa kembali hidup normal di masyarakat”.
Hingga saat ini, tahapan realisasi reflikasi inovasi layanan publik yang akan direplikasikan di RSJ Sambang Lihum sudah dalam proses.
“Tahapan selanjutnya kita akan laksanakan mulai bulan Oktober ini sampai nanti di akhir Desember 2022, semua kegiatan kita susun dan terjadwal sehingga nantinya mendapatkan hasil yang maksimal,” tutup Berkatullah. MC Kalsel/Fuz