Dalam rangka peningkatan produksi Bahan Olah Karet Rakyat (Bokar), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) memberikan bantuan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) berupa bangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH).
Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, mengatakan bantuan tersebut merupakan kepedulian dari Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, terhadap peningkatan kesejahteraan pekebun karet.
“Melalui program peningkatan prasarana dan sarana fasilitasi pengolahan karet telah diserahkan bantuan kepada UPPH berupa bangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) karet kepada UPPB Sungai Raya I dan UPPB Talas Manis III di Kabupaten Balangan serta UPPB Muda Karya dan UPPB Berkah Tani di Kabupaten Tabalong,” kata Suparmi, Banjarbaru, Kamis (28/10/2021).
Selain bantuan berupa UPH karet, empat UPPB tersebut juga menerima bantuan berupa alat pascapanen dan bahan pembeku lateks. Suparmi pun berharap, UPH nantinya tidak hanya menjadi tempat penyimpanan Bokar saja, namun bisa menjadi wadah pelatihan dan sosialisasi petani.
“Guna berbagi ilmu tentang bagaimana cara mengolah getah karet menjadi Bokar bersih yang bermutu, serta cara menggunakan cairan pembeku lateks, dan lain sebagainya untuk meningkatkan mutu Bokar lebih memiliki daya saing dan meningkatkan harga Bokar yang dihasilkan,” ujar Suparmi.
Selama pandemi, dikatakan Suparmi harga karet cukup menggembirakan. Di minggu ini saja, harga karet di tingkat petani Rp 8.500,00 hingga Rp12.500,00. Kemudian, harga karet K3 100 berada di angka Rp21.000,00 hingga Rp22.000,00.
“Jika kualitas baik maka harga juga akan mempengaruhi sehingga berdampak baik pada pendapatan petani karet sendiri,” ucap Suparmi. MC Kalsel/scw