Berdiri sejak tahun 1986, PT Sarikaya Sega Utama merupakan UMKM kerajinan rotan yang saat ini menjadi salah satu binaan Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan.
Perusahaan tersebut menghasilkan berbagai kerajinan dari rotan yang diolah secara konvensional di Amuntai (Hulu Sungai Utara) dengan bahan baku berasal dari Kalimanta Timur dan Tengah.
“Produk rotan yang dihasilkan selama ini berupa lampit rotan, karpet, tikar, kulit dan lainnya. Produk kami telah merambah pasar luar negeri yaitu Jepang dan Taiwan serta Korea,” kata Pemilik Usaha PT Sarikaya Sega Utama, Santoso S, Banjarbaru, Rabu (18/8/2021).
Santoso menyebutkan, tahun 2000 lalu pihaknya pernah mengembangkan produk dengan mendatangkan mesin perkayuan yang menghasilkan produk baru berupa wood carpet dan wood moulding.
“Jadi, kami tidak hanya mengembangkan produk rotan namun juga mengembangkan produk bahan baku kayu,” ujar Santoso.
Namun, karena kesulitan mendapatkan bahan baku kayu, setelah lima tahun berjalan perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi moulding.
“Sedangkan bahan baku wood carpet relatif lebih gampang didapat, karena bahan bakunya berupa plywood yang dapat dibeli langsung dari pabrik plywood,” kata Santoso.
Agar usahanya terus berkembang, Santoso pun berharap pemerintah bisa mempertimbangkan untuk tidak mengharuskan perusahaan memiliki sertifikat SVLK.
“Bahan baku yang kami pakai buat wood carpet adalah 100 persen plywood. Pasar tujuan produk kami yaitu Jepang tidak mengharuskan kami punya serifikat SVLK,” kata Santoso. MC Kalsel/scw