Pasangan suami istri asal Desa Muara Ninian Kecamatan Juai Kabupaten Balangan Ahmad Juliansyah dan Arpah meraih juara pertama Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi tingkat Provinsi Kalsel di Banjarmasin.
Adapun juara dua jatuh pada pasangan M. Ghalih dan Yulita Dwi Safitri dari Kabupaten Tanah Laut dan juara ketiga jatuh pada pasangan Riswan Erfa dan Suci Rabela.
Salah satu juri Pemilihan Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi sekaligus Wakil Ketua DPRD Prov. Kalsel, Muhammad Syaripuddin mengatakan kenapa jadi memilih pasangan muda menjadi kandidat juara pertama, pihaknya melihat berbagai macam aspek yang dilakukan oleh pasangan.
“Karena disini yang kita nilai tidak hanya inovasi, ide kreatif dan dampak sosialnya. Tapi juga melihat kolaborasi antara pasangan ini sangat bagus sehingga saling mendukung satu sama lainnya,” kata Syaripuddin, Kamis (15/7/2021).
Syaripuddin menuturkan pasangan muda dari Kabupaten Balangan ini mengajarkan tentang pendidikan karakter. Dimana program tersebut dipolarisasikan dengan keahlian sebagai atlet. Apalagi mereka adalah atlet pencak silat.
“Jadi ini yang menjadi pertimbangan kami sehingga kami memutuskan Balangan menjadi pemenang pertama pasangan muda inspiratif,” ucapnya.
Ia berharap pansangan muda inspirasi dan berprestasi ini dapat menjadi agen perubahan di daerahnya untuk mengajak pemuda lainnya yang memiliki gagasan ide dalam mengembangkan sektor kepemudaan.
“Semoga setelah menjadi juara dan pulang ke daerahnya bisa memberikan support kepada pasangan muda lainnya agar bisa menjalankan aktivitasnya sesuai dengan keahliannya, sehingga bermanfaat buat masyarakat banyak,” harapnya.
Sementara itu, pasangan muda Balangan Ahmad Juliansyah mengatakan program yang digagas adalah pembentukan karakter pendidikan. Mengapa mengagas program tersebut karena jatuhnya generasi saat ini adalah generasi-genarsi pendidikan karakternya sedang dalam keadaan krisis.
“Oleh sebab itu, kami mencoba mengangkat dengan program nyata yang kami bangun yaitu pendidikan karakter, upaya menuju generasi emas Indonesia,” kata dia.
Bahkan program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 bahkan tahun 2020 mendapatkan apresiasi dari masyarakat, kecamatan dan kabupaten Balangan.
Menurutnya, gagasan program pendidikan karakter itu awalnya dari latihan silat. Dimana latihan silat dianggap latihan kekerasan. Banyak orang tua memang meanggap latihan silat adalah latihan kekerasan. Padahal didalam latihan silat bukan kekerasan yang diajarkan melainkan beberapa unsur terkhusus yaitu pembentukan karakter itu sendiri.
“Jadi untuk membuat orang tua lebih yakin dalam memasukan anaknya ke pencak silat, kami telah membuat program yaitu program cinta Al qur’an dimana kegiatan itu adalah tahfidz dan seni baca Al qur’an,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh