Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mencatat neraca perdagangan (ekspor impor) Kalimantan Selatan mengalami surplus US$640,09 juta di bulan Mei 2021.
Hal tersebut disebabkan meningkatnya ekspor di bulan Mei dengan nilai US$671,15 juta atau naik 28,42 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar US$522,61 juta.
Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, mengatakan dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Mei 2020 yang mencapai US$363,57 juta, nilai ekspor bulan Mei 2021 naik sebesar 84,60 persen.
“Adapun kelompok komoditas barang yang paling banyak diekspor adalah kelompok bahan bakar mineral sebesar US$524,60 juta dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$274,00 juta,” kata Yos, Banjarbaru, Rabu (16/6/2021).
Di sisi lain, meskipun mengalami kenaikan, nilai impor Kalimantan Selatan tidak sebesar capaian ekspor, dengan mencatatkan US$31,06 juta di bulan Mei 2021.
“Jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Mei 2020, nilai tersebut naik sebesar 55,10 persen yang pada saat itu nilainya mencapai US$20,03 juta,” ujar Yos.
Yos pun menyebutkan, negara importir tertinggi untuk Kalsel, yakni Korea Selatan dengan nilai US$21,34 juta, yang naik sebesar 8,49 persen dibandingkan pada bulan April 2021.
“Diikuti oleh impor dari Malaysia yang mencapai US$3,57 juta. Berikutnya adalah impor dari Tiongkok dengan nilai US$3,49 juta yang juga mengalami kenaikan sebesar 46,13 persen,” kata Yos. MC Kalsel/scw