Sebanyak 14 perpustakaan daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima bantuan pengembangan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi.
Bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, pengelola perpustakaan desa yang terpilih dari empat kabupaten/kota diberikan Bimtek cara mengelola perpustakaan, mempublikasikan koleksi yang dimiliki, serta bedah buku yang bermanfaat untuk pengembangan ekonomi di desa.
“Transformasi ini kurang lebihnya merubah pandangan terhadap perpustakaan, yang dahulu hanya sebagai penyedia buku, orang datang membaca. Kita transformasi supaya perpustakan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonominya, melalui pemanfaatan koleksi itu, dibedah bukunya, diambil ilmunya itu, dipraktikan sesuai kondisi daerah masing-masing,” kata Inspektur Perpusnas RI, Darmadi, di Banjarmasin, Rabu (16/6/2021).
Ditambahkan Darmadi, untuk Kalsel yang banyak mempunyai lahan pertanian dan perikanan, perpustakaan yang telah bertransformasi dapat berperan untuk meningkatkan hasil perikanan atau pertanian di desa secara bersama-sama.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani, melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan Perpustakaan, Wildan Akhyar, berharap pengelola perpustakaan desa dari Kabupaten Barito Kuala, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Tengah dapat memaksimalkan pengembangan perpustakaan.
“Seperti yang disampaikan, perpustakaan desa bisa memaksimalkan untuk kemajuan perpustakaannya, bisa melalui dukungan dana desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota, hingga APBD provinsi,” ucap Wildan.
Program perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan salah satu prioritas nasional untuk pengembangan perpustakaan dan teknologi informasi dan komunikasi, yang tahun ini menyasar 450 desa dari 152 kabupaten di 32 provinsi se-Indonesia.
“Selain diberikan pembinaan, perpustakaan yang dibantu pengembangannya ini juga didukung berupa sarana prasarananya, di antaranya buku, komputer, pencetak, dan perangkat pendukung lainnya,” tukas Wildan. MC Kalsel/Jml