Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) terus berupaya mengembangkan produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
“Jadi, produk HHBK di sembilan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sudah mempunyai keunggulan masing-masing, misalnya di KPH Hulu Sungai di Kandangan ada madu dan tusuk sate dari bambu, dan KPH Tabalong ada kopi dan jasa lingkungan,” kata Plt Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, di Banjarbaru, Jumat (11/6/2021).
Pemasaran beberapa produk HHBK, lanjut Fathimatuzzahra, sudah merambah ke pasar nasional dan internasional.
“Produk HHBK yang dipamerkan di Pusat Pemasaran Hasil Hutan Dinas Kehutanan Kalsel terdiri dari berbagai produk, di antaranya madu alam, kopi lokal, gula merah, beras merah dan minyak kemiri,” ujar Fathimatuzzahra.
Tidak hanya itu, Dishut Kalsel juga memiliki aplikasi e-Service untuk memudahkan masyarakat mengetahui pembangunan kehutanan di Kalsel seperti jasa lingkungan, destinasi wisata, dan produk HHBK.
“Namun, aplikasi ini masih dalam tahap penyempurnaan, dan di tahun ini akan kita launching aplikasi e-Service yang akan bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kalsel. Siapapun bisa mengakses aplikasi e-Service dan bisa dilakukan transaksi antara pembeli dan produsen,” ucap Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar