Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan mendukung rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang ingin menjadikan Banjarmasin, Martapura (Kabupaten Banjar), dan Loksado (Hulu Sungai Selatan) sebagai destinasi wisata nasional.
Terlebih, Kepala Dispar Kalsel, M Syarifuddin menilai ketiga lokasi tersebut telah dikenal masyarakat luas, bahkan hingga di luar Kalsel.
“Seperti Loksado misalnya, tidak hanya secara nasional, tapi mancanegara sudah banyak yang datang kesana. Begitu pula dengan Kabupaten Banjar, yang memiliki destinasi wisata cukup baik yang bisa kita jual seperti wisata alam, batuan, niaga, dan wisata religi,” ucap Syarifuddin, Banjarmasin, Jum’at (4/6/2021).
Di Martapura khususnya, terdapat makam ulama karismatik asal tanah Borneo yakni KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari (Guru Sekumpul), yang di setiap haulnya ramai didatangi masyarakat.
“Apalagi, tahun depan komplek makam Guru Sekumpul akan dibenahi, sehingga lebih nyaman masyarakat yang datang untuk berziarah atau memperingati haul beliau,” tutur Syarifuddin.
Sama halnya dengan Kabupaten Banjar, Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi juga menawarkan berbagai macam objek wisata, di antaranya susur sungai, wisata religi makam pahlawan Sultan Suriansyah, dan juga makam Habib Basirih.
“Tinggal bagaimana kita mengembangkan tempat-tempat tersebut agar lebih baik lagi. Seperti kemudahan akses dan lain sebagainya,” kata Syafruddin.
Tidak hanya itu, untuk mendongkrak sektor pariwisata di Banua, Dispar Kalsel juga berencana mengembangkan kawasan Geopark Meratus pada tahun 2022 mendatang agar mendapatkan sertifikasi dari UNESCO.
Syarifuddin mengatakan, bebatuan yang ada di geopark tersebut tidak kalah indah dengan bebatuan yang ada di luar negeri.
“Ke depan kita akan mengembangkan Geopark Meratus. Karena memiliki bebatuan yang indah dan unik, salah satunya situs geopark Pumpung (pendulangan intan) yang akan kita kembangkan agar mendapatkan sertifikasi dari UNESCO,” tukas Syarifuddin. MC Kalsel/Jml