Pada Mei 2021, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,89 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 108,01 dari 107,05 pada bulan sebelumnya.
“Inflasi di Kalimantan Selatan pada Mei 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok tansportasi sebesar 2,58 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,79 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,96 persen, kelompok pakaian dan alas kaki juga menyumbang kenaikan sebesar 0,71 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah, Banjarbaru, Rabu (2/6/2021).
Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya juga menyumbang kenaikan sebesar 0,36 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen.
Sedangkan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. Sementara, kelompok pendidikan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan dibanding April 2021.
“Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain angkutan udara, mangga, daging ayam ras, minyak goreng dan rokok kretek filter,” ujar Yos.
Kemudian, Yos juga menyampaikan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara lain bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, cabai merah, bayam, dan terong.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Mei 2021 Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 1,16 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 2,92 persen,” kata Yos. MC Kalsel/Scw