Pemeriksaan Swab PCR COVID-19 oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru sesuai dengan standarisasi wajib yang diterapkan. Baik oleh Kemenkes RI hingga WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
“Kami di BBTKLPP melakukan tes Swab PCR berdasarkan SOP dan hasilnya tervalidasi dan akurat. Karena dalam melakukan pemeriksaan uji tes swab PCR BBTKLPP Banjarbaru telah melalui beberapa tahapan pengujian,” kata Kepala BBTKLPP Banjarbaru, Slamet Mulsiswanto, Kamis (15/4/2021).
Menurutnya, dalam pemeriksaan PCR pihaknya juga melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) berupa quality control sebagaimana SOP yang berlaku. Begitu juga untuk Pemantapan Mutu Eksternal (PME) yang mana tahapan setelahnya dilakukan pengiriman sampel ke Litbangkes Kemenkes RI.
“Bahkan uji tes PCR telah di uji profisiensi laboratorium dengan WHO. Hasilnya kita 100 persen dan artinya pemeriksaan kita akurat. Kemungkinan bulan ini sertifikat profisiensi dari WHO akan diberikan kepada kita, sebagai tanda telah ikut pengujian,” ujarnya.
Lanjut Slamet menuturkan bahwa jika hasil swab PCR yang dilakukan pihaknya sangat bisa dipertanggungjawabkan. Ditambah lagi dengan ditunjangnya kemampuan SDM yang bekerja di BBTKLPP Banjarbaru sangat berkompeten.
“Jadi kami BBTKLPP ini bukan fasilitas yang terbentuk karena merebaknya pandemi COVID-19. Kami ini sudah beroperasional sejak lama dan sebelumnya ada lab virologi. SDM yang ada di sini merupakan ahli di bidangnya masing-masing bahkam kami bersertifikat ISO 17.025 namanya Laboratorium penguji,” ungkapnya.
Oleh karena itu, berkaitan dengan adanya sejumlah faktor penyebab terjadinya kesalahan hasil Swab PCR yaitu ada tiga fase yang harus dilalui yaitu, Pre Analytic (Persiapan), Analytic (Pemeriksaan) dan Pasca Analtyc (Pencatatan).
“Apabila tiga faktor ini terjadi kesalahan, maka memang berpotensi muncul perbedaan hasil. Baik disebabkan Human Error (Faktor Manusia) atau Technical Error (faktor alat),” tuturnya.
Sekali lagi ia menegaskan BBTKLPP beroperasional sesuai SOP dan hasilnya akurat. “Jadi ada tiga di BBTKLPP yang memeriksa sampel, kita pun juga terus mengkalibrasi alat-alat ini, dan juga kita dicek lagi agar benar-benar memastikannya. Maka kita pastikan pemeriksaan kita akurat,” ujarnya.
Apalagi BBTKLPP Banjarbaru sendiri adalah lembaga yang membina fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Kalsel untuk melakukan pemeriksaan COVID-19.
“Kami telah melakukan pembinaan 14 fasyankes yang kita bina untuk pemeriksaan COVID-19,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh