Memasuki bulan Ramadan, beberapa harga barang normal namun ada juga yang mengalami kenaikan seperti telur.
Adi Ntalu, pedagang telur di Pasar Antasari Banjarmasin menuturkan bahwa lonjakan harga untuk telur mengalami kenaikan akibat pengaruh harga di Pulau Jawa.
“Untuk saat ini pasokan lagi kosong karena pasokan dari Jawa harganya sudah naik duluan, jadi pedagang tidak berani mendatangkan telur dari Jawa,” ujar Adi, Rabu (14/4/2021).
Harga telur sebelum bulan Ramadan yakni Rp20.000,00 per kg. Sedangkan hari ini mengalami kenaikan hingga Rp25.000,00 per kgnya.
Adapun barang yang menopang stok pedagang yakni pasokan dari lokal, sehingga pasokan yang terbatas menyesuaikan dengan harga dari Jawa sebagai pemasok terbanyak untuk di Banjarmasin.
“Pasokan bahan para pedagang di pasar Antasari yakni sekitar 60 persen stok dari Jawa sisanya 40 persen dari lokal,” tambah Adi.
Lonjakan harga seperti ini diperkirakan tidak akan lama, diharapkan dapat normal kembali dalam waktu sepekan kedepan.
“Biasanya dalam kurun waktu seminggu sudah normal kembali. Harga ini mendadak mahal hanya karena kurangnya stok, jika sudah banyak stok harga sudah kembali normal,” harap Adi.
Untuk diketahui, pembayaran di pedagang tersebut dapat menggunakan QRIS yang sebelumnya digaungkan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kalsel sebagai transaksi non tunai. MC Kalsel/Fuz