Kick Off Penanaman Sejuta Pohon, Pj Gubernur Kalsel Berkomitmen Gelorakan Semangat Revolusi Hijau

Foto bersama usai penanaman serentak satu juta pohon se-Kalsel, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Embung Lok Udat, Guntung Damar Banjarbaru, Jumat (9/4/2021). MC Kalsel/Ar

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA berkomitmen menggelorakan semangat revolusi hijau dengan melakukan penanaman serentak satu juta pohon, sebagai upaya pemulihan lingkungan dan peningkatan kualitas lingkungan.

“Tidak hanya sekedar menanam, tetapi untuk menciptakan kesadaran perilaku masyarakat dalam upaya pemulihan lingkungan,” kata Safrizal usai penanaman pohon di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Embung Lok Udat, Guntung Damar Banjarbaru, Jumat (9/4/2021).

Safrizal pun meminta kepada seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program revolusi hijau di Kalsel.

“Permintaan dari bibit gratis selalu tersedia untuk mendukung program revolusi hijau,” ucap Safrizal.

Dikatakan Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Helmi Basalamah, upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) bertujuan menjamin keseimbangan lingkungan, tata air daerah aliran sungai, dan mendorong manfaat ekonomi masyarakat.

“RHL menjadi program prioritas nasional. Indonesia berhasil menekan laju deforestasi sehingga luas lahan kritis di Indonesia mencapai 14 juta hektare, dibandingkan 2009 yang mencapai luas 30 hektar lebih,” kata Helmi.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel, Fathimatuzzahra menyebutkan penanaman satu juta pohon yang dipusatkan di RTH Embung Lok Udat Guntung Damar Banjarbaru melibatkan masyarakat, pelajar, pegiat lingkungan, dan pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

“Kemudian, penanaman serentak satu juta pohon di 13 kabupaten/kota melibatkan seluruh pihak,” kata Fathimatuzzahra.

Disampaikan Fathimatuzzahra, kawasan RTH Embung Lok Udat Guntung Damar Banjarbaru memiliki luas 109 hektar, dan 3,5 hektar lahan akan ditanami. Kemudian, revolusi hijau menargetkan penanaman 32 ribu hektar lahan per tahun.

“RHL ini diharapkan mampu memulihkan fungsi lahan, merevegetasi dan menjaga fungsi hidrologis gambut. Sekarang ini luas lahan kritis terus menurun tercatat seluas 511.514 hektar dan kedepannya akan kita tuntaskan dalam waktu 20 tahun,” tukas Fathimatuzzahra. MC Kalsel/Ar

Mungkin Anda Menyukai