Pada Maret 2021, Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,15 pada Februari 2021 menjadi 107,24 di bulan kemarin.
“Inflasi di Kalimantan Selatan pada Maret 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,67 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Kamis (1/4/2021).
Dikatakan Edy, kelompok lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Sedangkan, kelompok yang mengalami penurunan harga yaitu perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,47 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.
“Kelompok pendidikan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran tidak mengalami perubahan dibanding Februari 2021,” kata Edy.
Kemudian, Edy juga menyampaikan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain daging ayam ras, cabai rawit, bawang merah, ikan peda, dan ikan kembung.
Di sisi lain, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, yaitu bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, ikan nila, telur ayam ras, dan bayam.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada Maret 2021 Kalimantan Selatan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 2,02 persen,” kata Edy. MC Kalsel/Scw