Mengunjungi Kabupaten Tanah Laut (Tala) sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) meminta semua pihak berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan.
“Kita tahu bahwa Kalsel pada tahun ini mengalami banjir hebat dan terparah di 11 kabupaten/kota. Itu menjadi refleksi kita bahwa alam harus kita perbaiki supaya bencana bisa kita kurangi, korban dan biaya sosial ekonomi bisa kita kurangi juga,” kata Alue, Tanah Laut, Rabu (10/3/2021).
Disebutkan Alue, saat ini di Indonesia tercatat 14 juta hektar lahan merupakan lahan kritis. Kementerian LHK pun telah menargetkan ratusan ribu hektar lahan untuk direhabilitasi setiap tahunnya.
“Target tahunan kita harus rehabilitasi sebanyak 400 ribu hektar pertahun, disamping kendala kita adalah keterbatasan anggaran,” ucap Alue.
Pada kesempatan tersebut, Alue pun kembali menekankan pentingnya gerakan, partisipasi, dan kolaborasi yang mengharuskan setiap orang ikut serta menjaga dan memelihara lingkungan hidup.
“Terlebih pada sektor kehutanan, termasuk dalam hal merehabilitasi hutan dan lahan yang kritis supaya hutan kita normal kembali dan masyarakat pun bisa hidup aman,” ujar Alue.
Selain menanam tanaman kayu, Alue pun berharap tanaman lain seperti buah-buahan juga bisa ikut ditanam.
“Kita usahakan menanam tidak hanya tanaman kayu, tetapi kombinasi. Artinya, tanaman seperti buah-buahan dimana buahnya dapat kita ambil tetapi pohonnya tetap ada,” kata Alue. MC Kalsel/Rns