Terkait Kelangkaan LPG 3 Kg di Kalimantan Selatan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalsel menegaskan tidak ada kelangkaan. Tetapi hanya penyaluran distribusinya terhambat akibat kerusakan infrastruktur pasca banjir pada awal Februari.
Ketua Hiswana Migas Kalsel, Saibani mengatakan pertamina dan Hiswana migas memiliki stok tabung gas LPG 3 Kg di depo sekitar 2.876 Metrik Ton (MT) dan dapat bertahan sampai 8 hari.
“Stok gas LPG 3 Kg di Hiswana migas dan pertamina mencukupi. tidak ada kelangkaan,” kata Saibani, Banjarmasin, Sabtu (20/2/2021).
Menurutnya, terhambatnya penyaluran gas LPG 3 Kg ke daerah tidak maksimal serta ke pertamina SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) karena depot mini LPG Pertamina yang ada di Kabupaten Barito pada akses jalan utama Gubernur Syarkawi tidak bisa dilewati akibat banjir.
“Jadi pendistribusian sementara tidak lewat jalan Gubernur Syarkawi tetapi melalui Kapal LCT yang telah disewa oleh PT Pertamina dan LCT tersebut dapat membawa 13 ton tabung LPG subsidi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur ini sangat penting dalam upaya pendistribusian LPG ke daerah.
“Kami tidak ada jalan lain. Sekarang dalam mengatasi masalah ini Pertamina telah menyewa Kapal LCT sendiri untuk membatu pendistribusian gas LPG dan jam kerja pun sekarang ditambah. Pendistribusian mulai dari bongkar muat di depot LPG sungai barito turunnya ke angdam jaya (Dermaga Banjar raya) Kapal LCT dan setelah itu baru bisa melayani ke Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan Tanah laut,” terangnya.
Walaupun sudah menggunakan kapal LCT dalam mengangkut mobil distribusi gas LPG ke daerah tetap saja tidak maksimal. Karena membutuhkan waktu perjalanan 5 jam. Itupun baru perjalanan, belum turun naiknya tergantung air sungai barito pasang surutnya.
“Jadi kami berharap infrastruktur kerusakan jalan dan jembatan dapat segera diperbaiki agar pendistribusian gas LPG tepat waktu,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh