Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupaya menurunkan angka Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) melalui serangkaian pelatihan yang diberikan di panti rehabilitasi.
“Setelah diberikan bimbingan selama enam bulan diharapkan mereka (klien panti rehabilitasi) bisa mandiri dan memberikan keteladanan di lingkungan dan meningkatkan ekonomi ketahanan di keluarganya. Semoga bisa sukses berwirausaha sekembalinya dari pelatihan panti,” ucap Ketua TP PKK Kalsel, Raudhatul Jannah, di Banjarbaru, Minggu (7/2/2021).
Dijelaskan Raudhatul, PPKS terdiri dari dua jenis, yaitu disabilitas dan tuna sosial, yang terbagi lagi ke dalam beberapa kategori.
“Tuna sosial ini merangkap anak-anak pengemis, di jalan berkeliaran yang menadahkan tangannya. Untuk disabilitas, yang disabilitas intelektual fisik, disabilitas mental dan juga rungu wicara,” kata Raudhatul.
Melalui berbagai macam pelatihan yang diberikan selama enam bulan di panti rehabilitasi, Raudhatul berharap mampu menjadi bekal bagi tuna sosial dan penyandang disabilitas untuk bisa mandiri, dan meningkatkan perekonomian.
“Selama setahun total lulus dari pendidikan adalah 60 klien, diharapkan turun jumlah PPKS yang selama ini salah satu indikator keberhasilan pembangunan di Kalsel, maka berkurang juga jumlah mereka dan dampaknya perekonomian pun akan meningkat,” tutup Raudhatul. MC Kalsel/Rns