Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan menyambut baik kehadiran vaksin dalam upaya penanganan Covid-19.
Ketua IDI Kalsel, dr. Rudiansyah, mengatakan vaksinasi merupakan konsep pemerintah untuk mencegah, menahan, mengurangi, dan memutus rantai penularan Covid-19.
“Apabila virus tersebut masuk ke dalam tubuh langsung dilawan dengan vaksin tersebut dan virusnya kemudian mati. Konsepnya adalah kekebalan kita untuk melawan semua virus. Apabila masih tertular tetapi tidak parah,” kata dr. Rudiansyah, Banjarmasin, Selasa (12/1/2021).
Diketahui, pada hari Selasa (5/1) lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menerima 25.000 dosis vaksin Sinovac dari total 54.000 dosis.
Vaksin Sinovac telah melalui serangkaian pengujian, baik dari sisi klinis maupun kehalalan. Hasilnya, pada Jumat (8/1) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa vaksin tersebut halal.
Kemudian, berdasarkan evaluasi laporan uji klinis, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis vaksin Sinovac menunjukkan efikasi (tingkat kemanjuran) sebesar 65,3 persen.
Dan pada Senin (11/1) kemarin, BPOM pun telah mengeluarkan izin edar darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Rencananya, proses vaksinasi akan dimulai pada pertengahan bulan ini dengan prioritas tenaga kesehatan.
Kendati vaksin telah tersedia, dr. Rudiansyah meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Tetap terapkan protokol kesehatan dikarenakan virus tersebut dapat bermutasi. Ini menjadi titik celah, walaupun sudah divaksinasi tetapi virus yang bermutasi, ada yang kebal terhadap antobodi yang dibentuk oleh vaksin,” kata dr. Rudiansyah. MC Kalsel/Rns