Menyusul selesainya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 di Kalimantan Selatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel menginisiasi penyelenggaraan webinar dengan mengusung tema “Penyelamatan Arsip Pemilu di Kalsel” pada Kamis (14/1/2021) mendatang.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani, mengatakan Pemilu maupun Pilkada merupakan momentum yang sangat bermakna dalam menentukan pemimpin baik nasional atau daerah.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jejak pelaksanaan pesta demokrasi terbesar rakyat diwariskan kepada generasi mendatang. Sebab, Pemilu ataupun Pilkada merupakan gambaran obyektif tentang sejarah politik dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan zaman.
“Sepanjang sejarah, Pemilu di era reformasi ini adalah yang paling rumit setelah Pemilu pertama 1955 dan Pemilu era Orde Baru,” kata Nurliani, Banjarmasin, Jumat (8/1/2021).
Menurut Nurliani, gambaran obyektif tentang pelaksanaan Pemilu hanya dapat dibaca dan dipelajari dari arsip yang diselamatkan, dilestarikan, dan dimanfaatkan.
Untuk mengupas hal tersebut, Dispersip Kalsel akan menggandeng sejumlah narasumber berkompeten dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada pelaksanaan webinar.
“Pada webinar nanti kami akan menghadirkan pejabat yang kompeten dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yaitu Rudi Anton selaku Direktur Akuisisi dan Tato Pujiarto, Koordinator Akuisisi Arsip,” kata Nurliani.
Seperti diketahui, Pilkada serentak tahun 2020 berlangsung di 270 daerah di Indonesia. Sementara di Kalsel, dilaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Pemilihan Wali Kota dan Bupati beserta wakil pada tujuh kabupaten/kota yaitu Banjar, Tanah Bumbu, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Kotabaru, Banjarmasin, dan Banjarbaru. MC Kalsel/Jml