Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan Perempuan Internasional, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel menggelar aksi Kampanye di Pasar Bauntung.
Kampaye tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PPPA, Husnul Hatimah dan dampingi Kepala Dinas Dalduk KB PMP dan PA Kota Banjarbaru dan jajaran pegawai DPPPA Kalsel.
Kegiatan diawali dengan himbauan kepada pedagang pasar sambil membawa poster kampanye “Katakan Tidak Semua Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”.
Husnul Hatimah mengatakan, aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap berbagai macam kekerasan yang terjadi di masyarakat, khususnya perempuan dan anak.
“Kampanye ini juga untuk menyadarkan masyarakat bahwa kekerasan adalah suatu pelanggaran hak, martabat serta asasi dari perempuan dan anak,” ujar Husnul, Banjarbaru, Kamis (10/12/2020).
Untuk Kalsel sendiri, menurut Husnul angka kekerasan masih cukup tinggi, terutama kekerasan fisik, seksual dan psikis.
“Mungkin beberapa orang masih menganggap kekerasan itu suatu hal yang biasa saja dan tidak berdampak serta masih banyaknya yang menganggap kaum perempuan dan anak itu kaum lemah,” ucapnya.
Ditambah lagi budaya patriarki atau sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti yang masih tinggi di Indonesia juga menjadi faktor utama maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Jadi ini sebagai bentuk penyadaran kepada masyarakat, bahwa mereka pun juga mempunyai hak untuk dapat dihormati dan juga dilindungi dari berbagai macam bentuk kekerasan,” pungkasnya.
Untuk diketahui aksi tersebut dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda yaitu pertama di Pasar Ulin Banjarbaru dan di Pasar Bauntung. MC Kalsel/tgh