Disbunnak Kalsel Kembangkan Kopi sebagai Komoditas Ekspor

Kadisbunnak Kalsel, Suparmi, memberikan keterangan terkait pengembangan kopi sebagai komoditas ekspor, Banjarbaru, Kamis (15/10/2020). MC Kalsel/scw

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan tengah mengembangkan kopi sebagai salah satu komoditas ekspor melalui gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang merupakan program andalan Kementerian Pertanian agar produk lokal atau nasional berdaya saing dunia.

“Kita berusaha mendorong kopi sebagai komoditas perkebunan agar tidak hanya memenuhi Kalsel tetapi juga nasional, bahkan sebagai produk ekspor. Di kalsel sendiri ada 3.035 hektar perkebunan kopi dengan 2.394 hektar tanaman yang menghasilkan,” kata Kadisbunnak Kalsel, Suparmi, Banjarbaru, Kamis (15/10/2020)

Dikatakan Suparmi, pengembangan kopi dilakukan setiap tahun dengan memanfaatkan penanaman di sela-sela perkebunan karet dengan sistem tumpang sari ganda. 

“Di Kalsel sendiri ada dua jenis kopi yang dikembangkan yakni jenis Robusta dan Liberika dengan delapan daerah penghasil kopi, yakni di Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Banjar,” sebut Suparmi.

Sejak 2016, kata Suparmi, bantuan bibit kopi robusta sudah diberikan secara gratis ke Petani disertai alat pengolahan kopi.

“Dengan diberikannya alat pengolahan kopi secara cuma-cuma, diharapkan para petani kopi mampu bekerja sama meningkatkan produksi kopi di Banua,” kata Suparmi. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai