Majukan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit Kalsel, Apkasindo Gelar Seminar

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia mengadakan kegiatan Seminar Penguatan kemitraan pelaku usaha perkebunan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit, Banjarmasin, Kamis (8/10/2020). MC Kalsel/tgh

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengadakan kegiatan seminar penguatan kemitraan pelaku usaha perkebunan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Pertenakan Kalsel Suparmi dan turut dihadiri Ketua Umum DPP APKASINDO, Gulat Manurung, Ketua Gapki Kalsel, PT Sinarmas dan tamu undangan lainnya.

Dikesempatannya, Suparmi mengatakan sektor perkebunan sangat berperan dalam pembangunan daerah maupun nasional. “Oleh sebab itu, Pemprov Kalsel terus mendorong percepatan pembangunan sub sektor perkebunan sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat,” kata Suparmi saat membacakan sambutan Plt Gubernur, Banjarmasin, Kamis (8/10/2020).

Menurutnya, perkebunan merupakan sub sektor pertanian yang dapat bertahan dimasa pandemi ini. Komoditas kelapa sawit merupakan sektor tangguh yang mampu menjaga stabilitas ekonomi. “Sehingga kita dorong petani kelapa sawit untuk membangun kemitraan dengan industri. Kita berdayakan dan sejahterakan rakyat dengan perkebunan,” ungkapnya.

Untuk itu, total produksi perkebunan kelapa sawit di Kalsel mencapai kurang lebih 1,1 ton CPO (Crude Palm Oil). Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada sebanyak 97 perusahaan, dengan jumlah pabrik CPO sebanyak 39 pabrik kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 71.066 orang.

Tetapi, masih ada beberapa catatan terkait pembangunan sektor perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit seperti masih belum tersedianya satu data kelapa sawit dan fluktuasi harga sawit. “Penyediaan benih unggul bermutu bagi petani swadaya, legalitas lahan, isu-isu negatif tentang sawit dan terbatasnya hilirisasi industri,” tuturnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebenarnya telah diterbitkan instruksi presiden nomor 6 tahun 2019 tentang rencana aksi nasional perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Oleh karena itu, Pemprov Kalsel telah melakukan berbagai upaya mengoptimalisasi perkebunan kelapa sawit. Salah satu upaya tersebut, meningkatkaan produksi dan produktivitas melalui Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), target PSR di Kalsel dari tahun 2018-2020 seluas 2.800 hektare.

“Hal ini dapat meningkatkan kapasitas lembaga petani kelapa sawit. Meningkatkan sarana dan prasarana melalui pemberian bantuan jalan kebun dan jembatan kebun, saprodi, mesin pertanian, alat transpotasi melalui dana BPDPKS serta dukungan dana APBN dan APBD Pemprov maupun Pemko/Pemkab,” terangnya.

Kegiatan juga dirangkai dengan penandatanganan MoU antara Gapki dengan Apkasindo dan Koperasi Gajah Mada dengan PT Sinarmas. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai