Pada September 2020, Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,3 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,98. Dari angka tersebut, Banjarmasin menyumbang deflasi 0,32 persen, Tanjung 0,3 persen, dan Kotabaru 0,12 persen.
“Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Moh Edy Mahmud, Banjarbaru, Kamis (1/10/2020).
Dikatakan Edy, Kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,83 persen, diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,68 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen.
“Kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” tambah Edy.
Sedangkan, kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen.
Kemudian, Edy juga menyampaikan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain angkutan udara, daging ayam ras, pepaya, telur ayam ras, dan bawang merah.
“Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada September 2020 Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,03 persen sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) sebesar 1,04 persen,” kata Edy. MC Kalsel/Scw