Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan berencana menambah Bus Rapid Transit (BRT) yang akan dibiayai oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dengan skema Buy the Service.
Kepala Dishub Kalsel, Rusdiansyah, menjelaskan Buy the Service merupakan pemberian subsidi dalam kurun waktu tertentu, untuk biaya operasional kendaraan dengan menjalankan standar pelayanan minimal.
“Program ini akan ditanggung oleh Pemerintah Pusat, tetapi yang melaksanakan pihak ketiga,” kata Rusdi, Banjarmasin, Senin (21/9/2020).
Melalui hal tersebut, Rusdi berharap dapat memberikan layanan transportasi massal yang lebih profesional dan berkualitas.
“Mulai dari sistem operasional, sistem pemeliharaan, sistem pengelolaan keuangan, dan sistem SDM melalui format digitalisasi secara real time, serta diharapkan menuju angkutan umum yang lebih profesional,” kata Rusdi.
Namun, Rusdi mengatakan layanan Buy the Service saat ini masih dalam proses survei dari Pemerintah Pusat, dengan melihat tingginya minat terhadap BRT dan tingkat kemacetan yang terjadi.
“Hingga sekarang sudah ada 11 BRT yang beroperasi dengan menghubungkan Banjarmasin Banjarbaru. Kedepannya, jika tidak ada halangan, kita akan buka koridor 2 Banjarmasin sampai Martapura,” ucap Rusdi.
Dengan adanya fasilitas dari pemerintah, Rusdi menginginkan semakin banyak masyarakat yang terbiasa menggunakan angkutan umum. Selain mengurai kemacetan, penggunaan angkutan umum juga dapat mengurangi polusi udara.
Mengingat saat ini sedang berada pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Rusdi pun mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan sebisa mungkin tidak berbicara ketika berada di angkutan umum.
“Kalau tidak perlu jangan bepergian dan kalaupun bepergian wajib memakai masker, kalau bisa jangan bicara di angkutan umum. Lebih baik lagi kalau menjaga imun tubuh dengan olahraga dan makanan yang bergizi,” ujar Rusdi. MC Kalsel/scw