UPT Kebun Raya Banua melakukan eksplorasi ke Loksado untuk menemukan berbagai macam jenis tanaman.
Staff seksi Penelitian dan Pengembangan, Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Banua, Rahmatul Ummah mengatakan, pihaknya pergi ke loksado untuk mencari tanaman-tanaman yang sudah di daftar dari UPT Kebun Raya Banua.
“Misalnya kita kekurangan tanaman obat sehingga kita fokusnya cari tanaman obat. Walaupun menemukan tanaman lain, maka kita tetap ambil juga sebagai bonus,” ucap Rahmatul Ummah, Banjarbaru, Senin (14/9/2020).
Saat melakukan eksplorasi ke Loksado, pihaknya ada mengalami kendala karena trek menuju ke lokasi yang susah.
“Karena jalannya melewati pegunungan dan bebatuan, sehingga kita cuman mendapatkan sekitar 800 spesimen tanaman, biasanya lebih dari itu. Tanaman kita bawa pulang untuk mengalami proses adaptasi kembali di Kebun Raya Banua,” jelasnya.
Menurutnya, hasil dari eksplorasi ini, akan dijadikan sebagai tanaman koleksi. Sedangkan tanaman yang berasal dari sumbangan biasanya akan dimasukkan sebagai tanaman hasil sumbangan dan tidak di koleksi.
Selain itu, tanaman obat yang berada dikawasan Kebun Raya Banua saat ini sekitar 800 s.d 1.000 spesimen. Dari tanaman buah berpotensi obat atau tanaman kayu yang berpotensi obat atau tanaman obat berkhasiat sebagai tanaman obat.
Dengan adanya Kawasan Kebun Raya Banua, tanaman-tanaman yang ada disini bisa menjadi sarana dan prasarana untuk informasi pembelajaran dan bukan hanya untuk sekedar rekreasi.
“Untuk sekarang zona tanaman yang telah dibuka di Kebun Raya Banua ada 8 zona seperti zona buah kalimantan, buah banua, buah nusantara, tanaman obat kalimantan, tanaman obat non kalimantan, tanaman kayu, dan akar sirih yang terdapat di tematik aromatic serta ada zona dikotil dan monokotil,” pungkasnya. MC kalsel/Rol