Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Kalimantan Selatan mempunyai tugas melaksanakan produksi dan penyebarluasan benih bermutu varietas unggul serta fokus mengembangkan hortikultura berupa tanaman eksotik Kalsel seperti buah bundar dan kasturi, guna memanfaatkan keragaman sumber daya alam hayati secara optimal dan berkala serta menjaga kelestarian tanaman buah-buahan unggulan daerah.
“Dilakukan perbanyakan bibit tanaman mundar dan kasturi agar tanaman endemik asli Kalimantan ini tidak punah, selain itu ada juga rambutan dan durian yang sedang perbanyakan bibit,” kata Plt Kepala UPT BBTPH Kalsel, Muhammad Subhan, Banjarbaru, Selasa (18/8/2020).
Dikatakan Subhan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menghindari kepunahan dua tanaman asli Kalimantan itu, termasuk meluncurkan program “Rindang Eksotik” bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia.
“Saat ini sudah ada 600 polybag, 600 bibit kasturi dan 600 bibit pohon mundar yang nantinya akan dibagikan ke instansi pemerintahan dan masyarakat. Saat ini, kasturi dan mundar diutamakan karena ada pohon duplikatnya sebagai induk, tanaman eksotik lainnya akan kami usahakan,” kata Subhan.
Selain itu, UPT BBTPH Kalsel juga tengah memperbanyak bibit pisang kepok “manurun”, yang akan dijual untuk menambah Pendapatan Asli Daerah dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Untuk kasturi dan mundar dijual per polybag seharga Rp50.000,00 dan pisang kepok “manurun” sudah tersedia 1.500 bibit dan dijual seharga Rp12.000,00,” kata Subhan.
Dua bulan mendatang, lanjut Subhan, pihaknya akan melaksanakan penanaman 10.000 cabai yang akan dibagikan ke Petani, kelompok masyarakat, dan LSM Lingkungan.
Subhan pun berharap agar para Petani bisa belajar untuk menggunakan alat-alat pertanian yang diberikan Pemerintah dan penggunaan benih varietas unggul bermutu yang diikuti aplikasi teknologi budidaya secara tepat untuk meningkatkan produktivitas, produksi, dan mutu hasil produk.
“Karena ini sudah industri era 4.0, maka para Petani juga dituntut untuk mengikuti modernisasi alat pertanian guna memudahkan aktivitas dan produktivitas,” kata Subhan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Tanaman Pangan BBTPH Kalsel, Masliyana, mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mengembangkan komoditas tanaman pangan melalui enam Unit Produksi Benih (UPB) yang berlokasi di Binuang, Sungai Tabuk, Pabahanan, Sarang Halang, Batu Tungku, dan Sungkai.
“Saat ini BBTPH Kalsel juga mengembangkan komoditas tanaman pangan yaitu perbanyakan benih sumber padi dan palawija seperti kedelai, kacang tanah dan ubi jalar, kelas Benih Dasar dan Benih Pokok, yang nantinya bisa dikembangkan lagi ke kelompok penangkar benih di Kalsel, agar keperluan benih di Petani bisa dipenuhi sebagai langkah percepatan penambahan luas tambah tanam di Kalsel,” kata Masliyana. MC Kalsel/scw