Guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi penggiat UMKM di 13 kabupaten/kota, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kalimantan Selatan melalui Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil menggelar pelatihan pemasaran produk melalui teknologi (e-Commerce) dan pelatihan kewirausahaan bagi wirausaha pemula.
Pelatihan yang digelar mulai 13 Juli hingga 16 Juli 2020 tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terbagi kedalam dua kelompok sesuai jenis pelatihan dan telah lulus mengikuti seleksi melalui Dinas Koperasi dan UKM kabupaten/kota se-Kalsel.
“Pada pelatihan kewirausahaan, bagi wirausaha pemula akan diberikan bantuan senilai Rp10 Juta sampai Rp13 Juta secara cuma-cuma dari pemerintah setelah melalui proses verifikasi,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Gustafa Yandi, Banjarbaru, Senin (13/7/2020).
Sebelumnya, lanjut Yandi, para penggiat UMKM pemula diharuskan mengajukan permohonan yang nantinya akan diproses ke Kementerian UKM.
Dikatakan Yandi, sejak tahun 2017, lebih dari 100 wirausaha pemula di Kalsel telah mendapat bantuan. Sedangkan, untuk tahun 2020, data penerima bantuan terus bertambah.
“Sejak tahun 2017 penerima modal wirausaha pemula sebanyak 23 orang, tahun 2018 sebanyak 43 orang, 2019 sebanyak 62 orang. Bantuan langsung dikirim ke rekening penerima bantuan modal. Di tahun 2020 sudah ada beberapa yang mendapatkan bantuan modal wirausaha pemula dan data di 2020 terus bertambah hingga saat ini,” kata Yandi.
Menurut Yandi, di masa pandemi Covid-19, para pelaku usaha yang mampu bertahan dan menang, hanyalah yang memiliki kreatifitas tinggi, inovatif, dan adaptif. Oleh karena itu, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan pemasaran secara online atau e-Commerce.
“Mereka yang bisa berkreasi dan berinovasi kemudian dapat memasarkan melalui online, ternyata para pelaku usaha itu mampu bangkit lagi,” ujar Yandi.
Berdasarkan data yang dimiliki, kata Yandi, transaksi secara online mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Hal itu tentu menjadi peluang yang sangat baik untuk penggiat UMKM agar bisa memasarkan produk.
“Ini kesempatan untuk memberi bekal serta dukungan kepada penggiat UMKM untuk memasarkan produknya lebih baik lagi . Baik dari sisi pengambilan foto, video agar konsumen tertarik untuk membeli produk UMKM,” ucap Yandi.
Yandi pun berharap, pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tersebut, mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta sehingga mampu menambah wawasan. MC Kalsel/scw