Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Selatan menggelar rapat koordinasi tindak lanjut pelaksanaan perjanjian ekonomi bilateral Indonesia-Australia (IA-CEPA) antara Pemprov Kalsel dengan KJRI Sydney.
Pada rapat yang dihadiri Kepala Bappeda Kalsel, Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney, Pejabat Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) Sydney, Pejabat Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, Perwakilan BKPM, dan perwakilan lima perusahaan berorientasi ekspor di Banua itu, Kepala DPMPTSP Kalsel, Nafarin mengatakan Kalsel memiliki potensi investasi cukup bagus, seperti misalnya di sektor pertanian.
“Ada potensi investasi yang mempunyai peluang cocok untuk digarap oleh calon investor asal Australia,” kata Nafarin, Banjarbaru, Senin (29/6/2020).
Menanggapi hal itu, Pejabat IIPC Sydney, Hendri Rombey pun memberikan komentar terkait potensi investasi pada usaha budidaya cabe hiyung dan bawang merah di Kabupaten Tapin. Dia juga mengatakan calon investor Australia berminat mencari lahan untuk mengembangkan sektor tersebut.
“Ada calon investor asal Australia yang mencari lahan dan menggarap komoditas pertanian seperti yang diinformasikan,” ujar Hendri.
Mengingat tingginya potensi investasi di Kalsel, Perwakilan KJRI Sydney,
Tri Malkaisapodisajd meminta IIPC Sydney dapat mendorong calon investor berinvestasi di Kalsel dan mencari peluang ekspor produk perusahaan-perusahaan di Kalsel ke pasar Australia.
“Kami berharap pejabat IIPC Sidney dapat menginformasikan potensi investasi di Kalsel kepada calon investor di Australia,” ucap Tri.
Selain tentang investasi, rakor tersebut juga membahas beberapa peluang ekonomi yang menguntung Kalsel, seperti peningkatan kunjungan wisatawan asal Australia ke Kalsel, disamping peluang ekspor produk Kalsel yang telah disebutkan sebelumnya.
“Kami akan mendalami detail peluang ekspor dari perusahaan-perusahaan yang hadir kali ini secara terpisah,” kata Tri. DPMPTSP Kalsel/MC Kalsel