Upaya Meningkatkan Produktifitas Pelaku Industri Kecil Menengah

Kepala Seksi Pembangunan Industri Kecil dan Menengah, Dinas Perindustrian, Kris Wibowo. Senin (22/6/2020) memberikan keterangan terkait kegiatan pelatihan pelaku IKM di Kantor Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan. Mc Kalsel/Rol

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), Pemerintah Provinsi adakan pelatihan menggunakan anggaran Dekon (Deklarasi Ekonomi) dari Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka.

Untuk peserta IKM diikuti oleh 13 kabupaten/kota dengan diwakilkan 7 peserta.

“Tiap kabupaten pesertanya 7 orang. Nanti tim pengajar yang mendatangi ke lokasi pelaku IKM nya,” ucap Kepala Seksi Pembangunan Industri Kecil dan Menengah, Kris Wibowo.

Dalam hal ini, ada 4 kegiatan yang dilakukan oleh pelaku IKM.

“Pertama, pembuatan baju hazmat atau APD (Alat Pelindung Diri) untuk kesehatan di semua kabupaten/kota. Kedua, pembuatan masker berbasis kain sasirangan. Ketiga, pembuatan minuman herbal, dan keempat pembuatan face shield,” kata Kris. Senin (22/6/2020).

Kegiatan pembuatan baju hazmat atau APD akan diserahkan ke gugus tugas penanganan covid-19.

“Dari 13 kabupaten/kota dengan 7 peserta dari tiap kabupaten ini ditargetkan menghasilkan produksi 950 baju hazmat atau APD dan hasil produksi Itu diserahkan ke gugus tugas penangan Covid -19 kabupaten/kota dan sebagian ada yang diserahkan ke gugus tugas penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi.

Selain itu, pembuatan masker juga akan dibagikan seluruh kabupaten/kota.

“Pembuatan masker berbasis kain sasirangan yang diproduksi pelaku IKM ditargetkan hasilkan 6034 masker dan dibagikan ke kabupaten/kota,” ucap Kris.

Sedangkan untuk pembuatan minuman herbal, peserta hanya diikuti lima kabupaten/kota yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Balangan.

“Untuk pembuatan minuman herbal ini hanya diikuti di lima kabupaten/kota yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Balangan. Kita pilih lima kabupaten/kota ini berdasarkan potensi industri yang ada. Jadi, minuman herbal ini ditargetkan menghasilkan sekitar 900 liter dengan dikemas menggunakan botol. Satu botol memiliki kapasitas 250 ml dan diperkirakan menjadi 3.600 botol. Hasil tersebut diserahkan ke tim gugus tugas penanganan covid-19 tapi ada juga yang langsung menyerahkan ke pasar atau masyarakat,” kata Kris

Sama seperti pembuatan minuman herbal, pelatihan pembuatan face shield hanya diikuti oleh empat kabupaten/kota yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Dan face shield tersebut juga tetap memunculkan ciri khas Kalsel yaitu sasirangan.

“Pembuatan face shield oleh pelaku IKM diikuti di empat kabupaten/kota yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar dan Tanah Laut. Face shield  tetap kita munculkan dengan ciri sasirangannya, untuk membedakan produk-produk yang dijual online.

“Hasil dari produksi ini dibagikan secara gratis. Jadi, semua diserahkan ke gugus tugas atau masyarakat,” pungkasnya. Mc kalsel/Rol

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan