Imbas pandemi Covid-19 membuat ekspor sektor pertambangan batubara mengalami penurunan tidak singnifikan pada triwulan ke II tahun 2020.
“Penurunan tersebut terjadi tidak hanya disituasi covid-19 tapi dari sisi pasar seperti cina dan india mengurangi ekspornya,” ucap Kepala Dinas ESDM Kalsel melalui Kepala Bidang Mineral dan Batubara A. Gunawan H saat ditemui di kantor setempat, Rabu (10/6/2020).
Menurutnya, jika dibandingkan pada triwulan I dari Januari s/d Maret 2020 produktivitas pertambangan tidak terlalu berpengaruh sedangkan triwulan ke II mengalami penurunan. Dan dari sisi harga batubara agak meluncur (turun).
“Harga batubara turun bulan April 2020 yang mencapai US$65,77 per ton dan sebesar US$61,11 per ton pada bulan Mei 2020,” ungkapnya.
Dikatakan Gunawan, ada beberapa perusahaan tambang yang tidak produksi karena pasar tidak melakukan ekspor.
“Dari Pemegang Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) pun ada juga. Karena disana melakukan pencucian batubara. Uniknya, karena ada dari pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) mereka meminta izin untuk tidak produksi dulu karena berkaitan dengan pasar serta harga yang turun,” terangnya.
Selain itu, perusahaan tambang dimasa pandemi juga diminta agar menjalankan protokol kesehatan bagi pegawainya seperti mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan menjaga jarak. MC Kalsel/tgh