Setelah mengevaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin selama lima hari terakhir, Pemerintah Kota Banjarmasin berencana untuk memperketat pengawasan di pintu masuk terutama di posko Ahmad Yani Km 6, Handil Bakti, Sungai Lulut dan wilayah Lingkar Selatan (jalan tol).
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, sampai hari kelima kemarin pelaksanaan PSBB terbilang sudah mulai efektif. Para petugas dilapangan pun benar-benar menutup semua akses pintu masuk Kota Banjarmasin ketika pemberlakuan jam malam (21.00-06.00 WITA). Tidak hanya itu, sebagian ruas jalan juga ada yang telah ditutup.
“Setelah pengawasan di pintu masuk efektif kita akan menyisir ke dalam kota agar lebih tertib. Di beberapa titik di dalam kota juga akan kita adakan beberapa portal-portal, penyisiran juga akan dilakukan sampai ke skala kecamatan maupun kelurahan,” kata Ibnu, Banjarmasin, Rabu (29/4/2020).
Orang nomor satu di Kota Seribu Sungai itu pun menilai tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker dan menjaga jarak sudah mulai bagus sampai pelaksanaan PSBB dihari kelima kemarin.
“Bisa dipastikan saat saya melakukan pemantauan di posko pintu masuk Ahmad Yani Km 6 hanya ada 1 atau 2 warga saja yang masih tidak menggunakan masker, jadi tingkat kesadaran masyarakat sudah cukup bagus dibandingkan hari pertama dan kedua pelaksanaan PSBB,” imbuh Ibnu.
Tidak hanya itu, Ibnu juga mengatakan pelaksanaan PSBB di Kota Banjarmasin bisa lebih efektif lagi ketika Kabupaten/Kota tetangga seperti Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru mendapatkan persetujuan untuk menerapkan PSBB.
“Informasinya per 1 Mei mendatang semua Kabupaten/Kota di Banjarmasin Bakula (Barito Kuala, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar) juga akan menerapkan PSBB, kita punya waktu kurang lebih satu minggu untuk bisa bersama-sama melaksanakan PSBB dengan kabupaten/kota tetangga. Jika ini dilaksanakan akan sangat efektif, karena semua pintu masuk akan diawasi dengan ketat,” pungkas Ibnu. MC Kalsel/Jml