Dampak penyebaran Virus Covid-19 di Kalimantan Selatan sangat berpengaruh terhadap sektor pereknomian masyarakat dan mengakibatkan kegiatan pemerintah pun ikut tertunda. Menyikapi tertundanya kegiatan, Dinas Sosial Kalsel tetap menggelar program reguler pendistribusian pemenuhan kebutuhan pangan untuk masyarakat tidak mampu.
“Ada program pembagian sembako reguler yang setiap tahun dibagikan ke kabupaten/kota. Tahun ini ada empat event,” ujar Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/4/2020).
Menurut Nuriyani empat kegiatan tersebut yaitu Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK). Bulan Ramadan, hari jadi provinsi, dan Hari kesetiakawanan Sosial Nasional.
“Kemarin bantuan sembako sudah kami serahkan keliling ke Banua Anam sedangkan untuk wilayah Banjar Tala, kemudian Kotabaru minggu depan,” ungkapnya.
Lanjut, Ia menerangkan sebanyak 3.571 paket sembako telah dibagikan. Namun secara keseluruhan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan penanganan fakir miskin, total sembako sebanyak 15.570 yang akan diberikan tahun ini.
“Jadi dalam satu paket sembako lengkap ada beras, gula, minyak goreng, susu, sirup, sarden dan lainnya total senilai Rp200 ribu,” bebernya.
Selain itu juga pembagian dilakukan dengan sistem door to door. Karena menghindari perkumpulan orang banyak dan tim pendamping akan memberikan bantuan langsung kepada keluarga penerima manfaat yang telah terdata.
“Biasanya jika berkegiatan mengumpulkan disuatu tempat dan ada seremonial, tetapi tahun ini kita langsung datang ke salah satu desa dan diserahkan secara simbolis kepada dua orang penerima,” terangnya.
Selain menjalankan program tahunan, Dinsos Kalsel juga tergabung dalam tim gugus tugas Covid-19 dalam melakukan penanganan terhadap dampak sosial masyarakat. “Nanti Gubernur Kalsel akan memberikan bantuan terhadap 50 ribu warga yang terdampak dan bantuannya seperti apa belum tau, entah dalam bentuk sembako atau uang tunai secara langsung,” pungkasnya.
Dinas Sosial Kalimantan Selatan termasuk dalam tim gugus tugas penanganan covid-19 yaitu untuk mendata masyarakat yang terdampak seperti tukang becak, ojek tradisional, pedagang, supir kelotok yang ada di Kabupaten/Kota se-Kalsel. MC Kalsel/tgh